Senin, 03 Juni 2013

Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah pedagogi yang berpusat pada siswa di mana siswa belajar tentang subjek melalui pengalaman pemecahan masalah. Siswa belajar kedua strategi berpikir dan pengetahuan domain. Format PBL berasal dari sekolah kedokteran pemikiran, dan sekarang digunakan di sekolah lain pemikiran juga. Tujuan dari PBL adalah untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan yang fleksibel, keterampilan pemecahan masalah yang efektif, self-directed learning, keterampilan kolaborasi yang efektif dan motivasi intrinsik. pembelajaran berbasis masalah adalah gaya pembelajaran aktif.

Bekerja dalam kelompok, siswa mengidentifikasi apa yang mereka sudah tahu, apa yang mereka perlu tahu, dan bagaimana dan di mana untuk mengakses informasi baru yang dapat mengakibatkan penyelesaian masalah. Peran instruktur (dikenal sebagai tutor dalam PBL) adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dengan mendukung, membimbing, dan mengawasi proses belajar. guru harus membangun kepercayaan diri siswa untuk mengambil masalah, dan mendorong siswa, sementara juga peregangan pemahaman mereka. PBL merupakan pergeseran paradigma dari pengajaran tradisional dan filosofi pembelajaran, yang lebih sering berbasis ceramah. Konstruksi untuk mengajar PBL sangat berbeda dari ruang kelas / kuliah pengajaran tradisional.


pengertian 


Barrows mendefinisikan Model Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai:

     1. Student Centered Learning
     2. Belajar dilakukan dalam Grup Mahasiswa Kecil, idealnya 6-10 orang
     3. Fasilitator atau Tutor membimbing siswa daripada mengajar
     4. Masalah A membentuk dasar untuk fokus terorganisir kelompok, dan merangsang pembelajaran
     5. Masalahnya adalah kendaraan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Ini merangsang proses kognitif.
     6. Pengetahuan baru diperoleh melalui Belajar Self-Directed (SDL)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar